Pemprov Jabar, sambungnya, telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pencemaran Sungai. Meski demikian dirinya juga tak menampik bahwa peresmian Satgas belum terealisasi. “Sudah dibentuk tetapi belum diresmikan memang. Mami terkendala pandemi Covid-19 saat ini,” singkatnya.
Dalam sepekan terakhir kondisi air di aliran Sungai Cileungsi kembali tercemar. Kali ini hal serupa pada 2019 lalu pun terjadi. Air berwarna hitam, berbuih, pula menimbulkan bau tak sedap sampai ke permukiman warga Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Rabu (22/7).
Bedasarkan informasi yang dihimpun Radar Bogor kondisi pencemaran air masih mengalir di sungai tersebut. Di tiap wilayah dampaknya pun berbeda.
Komunitas Pencinta Sungai Cileungsi dan Cikeas menyebut di wilayah Jembatan WIKA kondisi airasih terlihat bagus meskipun sedikit mengeluarkan aroma tak sedap.
Belum lagi di wilayah Cikuda warna airnya masih normal seperti bisa akan tetapi aroma serupa di Jembatan Wika tercium di sana. “Curug Parigi Desa Ciangsana hitam berbau dan berbuih. Lokasinya di seberang Bantar Gebang Bekasi,” kata Ketua KP2C Puarman kepada Radar Bogor, Rabu (22/7).