Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mengatakan, DPRD masih perlu menyisir satu per satu mana kegiatan yang prioritas dan memang dibutuhkan segera pada tahun ini atau sebaliknya, kegiatan bisa ditunda pada tahun anggaran berikutnya.
Atang menjelaskan, hasil refocusing kelima harus kembali dikaji lagi, terutama untuk pembahasan APBD Perubahan 2020.
“Kami melihat pemindahan anggaran sampai pada tahap keempat sudah sesuai dengan prioritas, namun ada beberapa yang kami lihat tidak sesuai dengan prioritas yang ada. Artinya yang harusnya tetap lanjut tetapi direfocusing sementara seharusnya yang bisa digeser tetap dipertahankan,” ucapnya.
Sehingga dalam hal ini perlu dipertajam dalam pembahasan APBD Perubahan 2020, dengan memilah mana saja yang prioritas dan tidak. Rencananya, pembahasan tersebut akan dimulai pada Agustus setelah menyelesaikan Raperda Pertanggung Jawaban APBD tahun 2019.
Atang berharap, dinas harus benar-benar arif dan bijaksana dalam menentukan program yang akan dilaksanakan pada anggaran 2020, karena seperti diketahui sebagian besar anggaran mengalami refocusing.
“Saya melihat anggran rutinitas OPD masing-masing porsinya masih sangat besar, padahal saat ini lebih banyak WFH, atau WFO. Kedua, Sekolah Ibu masih ada padahal tidak memungkinkan dilakukan,” ucapnya.