Ia tak menampik, sistem pembelajaran daring memang membuat anak-anak jenuh. Perlu ada upaya lainnya agar anak-anak tetap memperoleh hak pendidikannya. Tentu saja dengan tetap mematuhi standar protokol kesehatan yang berlaku.
Pihaknya tak ingin ada kluster baru dari dunia pendidikan. Lantaran sejauh ini, Entis belum mendapatkan laporan ada elemen pendidikan yang tertular Covid-19.
Upaya untuk mengatasi kendala pembelajaran selama pandemi juga telah dimaksimalkan sebagian besar guru.
Entis mengatakan, banyak guru yang menerapkan pembelajaran doo to door. Hal itu juga perlu mendapatkan perhatian dengan menyusun jadwal dan teknisnya agar tidak berbenturan.
“Makanya supaya tidak semrawut akan kita atur bagaimana sistemnya seragam. Jangan sampai yang (sekolah) ini gerak, sedangkan yang ini belum. Sejauh ini, sekolah masih belum boleh masuk, pembelajaran tatap muka secara langsung. Kalau ada sekolah yang memaksa buka, kita tegur pastinya,” tegasnya.
Upaya PJJ itu juga dipilih Disdik untuk mengatasi keluhan guru-guru honorer di sekolah swasta. Dengan menerapkan “belajar kelompok” di sekolah, guru honorer akan dibayar berdasarkan jam mengajar tersebut.