Meski kondisi tersebut saat ini (29/7) mulai membaik. “Sudah tidak hitam tetapi sesekali ada aroma busuk. Warga sekitar sungai juga mencium bau itu,” ujarnya.
Dia mengingatkan Pemrpov Jabar telah menyanggupi penanganan Sungai Cileungsi yang sebelumnya dilakukan DLH Kab. Bogor di Ombudsman Jakarta 2019 lalu.
Sehingga, sambungnya, masyarakat bantaran sungai juga berharap program pengendalian banjir akibat luapan air sungai pun dapat terealisasi. “Kami berharap program pengendalian banjir akibat luapan air sungai juga dapat direalisasikan,” tandasnya.
Seperti diketahui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Jabar Prima Mayaningtyas melalui keterangan tertulisnya mengaku Pemprov Jabar telah melakukan beberapa langkah terkait pencemaran sungai tersebut.
Pemprov Jabar, sambungnya, telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pencemaran Sungai. Meski demikian dirinya juga tak menampik bahwa peresmian Satgas belum terealisasi. “Sudah dibentuk tetapi belum diresmikan memang. Kami terkendala pandemi Covid-19,” singkatnya.
Lebih lanjut menyikapi Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya mengaku telah melakukan monitoring terkait kejadian tersebut. Dalam waktu dekat Ombudsman akan menanyakan perkembangan penanganan tindak lanjut pencemaran Sungai Cileungsi.