“Kita kan belum tahu pola pergerakan penumpang. Jadi alangkah lebih baiknya jangan semua diberlakukan tarif. Tapi dibagi merata. Jadi ada yang berbayar dan juga yang gratis. Dikombinasikan aja dulu,” pintanya.
Meski secara umum belum ada nominal pasti soal tarif perjalanan bus tersebut, pria yang akrab disapa Danjen ini meminta, agar biaya satu kali perjalanan tak lebih dari harga tiket Commuter Line.
“Rp15 ribu sampai Rp25 ribu ini kan baru wacana. Intinya kita akan dorong, jangan sampai tiket ini lebih mahal dari kereta itu saja,” tegasnya.
Secara umum, mekanisme pemberangkatan, perjalanan dan tujuan bus ini, akan sama dengan bus gratis sebelumnya. Bahkan pihak Kementerian Perhubungan menyanggupi 100 armada untuk 100 perjalanan, dengan sistem 5 sampai 10 menit pemberangkatan.
“Jadi nanti sistemnya selang 5 sampai 10 menit bus bisa berangkat, dengan jumlah perjalanan 100 keberangkatan. Kemungkinan untuk rute bisa kita samakan dengan rute bus gratis kemarin, atau poin to poin,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Angkutaan Jalan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Aca Mulyana mengatakan, wacana tersebut masih terus dimatangkan.