“Sebelumnya pada tahap pertama kami terima Rp600 ribu. Namun di tahap kedua hanya Rp500 ribu,” ujarnya kepada Radar Bogor akhir Juni lalu.
Dia memaparkan, pemotongan bansos terjadi pada 25 Juni lalu ketika pemerintah desa mendatangi rumahnya untuk memberikan langsung bantuan berupa uang tunai.
“Ketika saya cek kok nilainya beda dengan sebelumnya. Ketika saya tanya ke beberapa warga lainnya pun mendapat jumlah yang sama,” kata dia.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, Mochamad Hanafi membenarkan adanya pemotongan bansos yang dialami warga di Cikeas Udik.
Dari laporan yang dia terima terdapat 11 keluarga penerima manfaat di wilayah RW 6 Desa Cikeas Udik yang hanya menerima bantuan Rp500 ribu. Sementara di RW 7 lebih banyak lagi. Ada 13 keluarga yang mengalami pemotongan.
“Jadi kasusnya di dua RW ini sama. Bansos dipotong sehingga tersisa Rp500.000 per keluarga,” ungkapnya.