CIBINONG-RADAR BOGOR, Sebuah kedai di kawasan Kelurahan Nanggewer selalu ramai anak-anak, setiap pagi. Anak-anak itu mengerjakan tugas, sembari tersambung ke jaringan online yang dimiliki kedai kecil itu.
Pemilik kedai, Asri (31) mengakui, kebiasaan itu telah berlangsung selama masa pandemi. Awalnya kedai itu memang sengaja dipasang jaringan wifi oleh suaminya, Didi keperluan bermain game, setahun silam. Cukup membayar Rp2 ribu, mereka sudah boleh bermain game online sepuasnya dengan menggunakan gadget masing-masing.
Akan tetapi, ternyata banyak pula anak-anak yang datang memanfaatkan wifi untuk belajar selama sekolah diliburkan karena pandemi. Tak jarang, anak-anak itu membawa tas beserta buku-bukunya. Mulai dari SD, hingga SMA.
“Karena saya dan suami kasihan juga lihat mereka, ya sudah tidak apa-apa. Selama mereka benar-benar belajar. Tapi, kalau anak-anak main game, biasanya tetap bayar,” ungkap perempuan yang akrab disapa anak-anak dengan julukan Tante ini, Jumat (7/8).
Kedainya bukan warung besar. Akan tetapi, hampir semua orang tua sudah mengenalnya. Anak-anak juga merasa terbantu dengan wifi yang ada di kedai itu. Pasalnya, orang tua anak-anak itu juga kewalahan jika memanfaatkan paket data yang cukup mahal.
“Kita mah cuma ambil berkahnya saja. Apalagi kan tujuannya baik, saya tidak masalah selama mereka pakai untuk belajar. Asalkan dipakai baik-baik. Malah, pernah ada anak yang pakai seragam juga disini, karena untuk difoto dan dikirimkan ke sekolahnya,” ungkapnya. (mam)
