Namun, Iwan meneruskan, penertiban tidak bisa begitu saja dilakukan. Lantaran adanya beberapa pertimbangan, seperti laju perekonomian para pengusaha yang terbilang menengah ke bawah.
Politisi Gerindra itu menegaskan, Pemkab Bogor bukannya tidak tegas terhadap permasalahan tersebut. Banyaknya pedagang menegah kebawah di kawasan tersebut yang membuat Pemkab segan untuk melalukan penertiban.
“Jadi penataan dulu. Penataan bahasanya, jangan semua full Arab, apalagi cuma karena alasan bisnis supaya laku, tapi Indonesianya tidak ada,” tandas Iwan.
Meskipun begitu, masih kata Iwan, bukanlah upaya agar semuanya harus berbahasa Indonesia. Namun lebih kepada estetika apabila bahasa Indonesia lebih dominan ketimbang penggunaan bahasa asing, seperti arab.
Apalagi, di beberapa titik ada yang menggunakan total bahasa Arab tanpa bahasa Indonesia sama sekali.
“Kita bukannya mau merombak semuanya harus bahasa Indonesia, hanya menekankan kepada estetikanya. Jangan semuanya pakai bahasa Arab, tapi Indonesianya malah tidak ada,” tuturnya. (cr2/c)