Jansen menceritakan, pada 1985 tercatat populasi gajah sumatra sebanyak 4.800 ekor. Kemudian pada 1993, populasinya semakin menurun dan ter catat hanya sekitar 4.000. Hingga di tahun 2000, populasi gajah sumatra hanya tersisa 2.400 hingga 2.800 ekor.
Menurutnya, TSI sebagai pionir dalam konservasi gajah sumatra di Indonesia turut serta bersama pemerintah dalam upaya pelestarian gajah melalui kegiatan Operasi Ganesha.
”Adapun latar belakang operasi ini adalah adanya konflik antara manusia dan gajah di Air Sugihan, Sumatra Selatan,” paparnya.
TSI juga mendirikan rumah sakit gajah pertama di Indonesia yang dibangun di Taman Nasional Way Kambas Lampung dan klinik gajah pertama di Taman Nasional Tesso Nilo Riau.
Hingga saat ini, TSI memiliki jumlah populasi gajah Sumatra terbesar di Indonesia, bahkan di dunia dengan total sebanyak 113 ekor.
”Diharapkan dengan adanya peringatan Hari Gajah Sedunia di TSI Bogor sejak 16 hingga 23 Agustus ini, dapat mengajak masyarakat agar lebih peduli dan sadar supaya satwa di Indonesia jangan sampai punah, khususnya gajah sumatra,” pungkas Jansen. (rp1/c)