CIBINONG-RADAR BOGOR, Sebelumnya beberapa petani di Kabupaten Bogor, mulai mengeluhkan kesulitan mendapatkan air buat lahan pertanian mereka.
Kini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus berupaya menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi kekeringan di beberapa kecamatan saat musim kemarau.
Salah satunya dengan membuat embung air di daerah langganan kekeringan menjadi solusi permanen mengahdapi musim kemarau di Kabupaten Bogor.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bogor, Joko Pitoyo menjelaskan, pada kemarau tahun lalu data menunjukan musim kemarau relatif panjang sehingga dari 40 kecamatan, 28 kecamatan dan 200 lebih desa mengalami kekeringan.
“Alhamdulillah sampai bulan Agustus ini kemarau yang kita prediksi lebih panjang ternyata masuk ke bulan basah istilah yang digunakan BMKG, artinya masih ada hujan ditengah kemarau. Diperkirakan puncak musim kemarau terjadi pada pulan September,” ujarnya seperti dilansir dari pojokbogor (radarbogor.id group).
Joko menyebutkan, daerah terdampak yang paling kering tahun ini yakni kecamatan Jasinga, yakni ada 11 desa yang mengalami kekeringan dan memohon bantuan air bersih.
“Melihat data yang ada pada penanganan tahun lalu BPBD bekerjasama dengan PDAM mengirim air untuk daerah-daerah yang terdampak kekeringan,” kata Joko, Rabu (19/8).