Melihat kondisi tersebut, Bima mengaku masih banyak siswa Kota Bogor yang kesulitan menerapkan PJJ karena berbagai keterbatasan.
“Memang begitu kondisinya, persoalanya bisa kita lihat semua yang pertama ada siswa yang sudah lima bulan gak ikut karena kelurganya tidak punya HP, keluarga susah tidak punya handphone. Kalau pun belajar harus jalan jauh ke rumah temannya,” papar Bima.
Kemudian ada yang memiliki handphone tapi kuotanya terbatas, sehingga pelajar tersebut tak dapat mengikuti pelajaran hingga satu sampai dua minggu lamanya, atau terkendala sinyal yang kurang baik.
“Kemudian di sekolah juga begitu, saya kira ini tidak berjalan maksimal semua karena semua daerah berbeda,” ucapnya.
“Ini di Kota Bogor loh, belum berbicara di daerah yang lebih jauh. Jadi menurut saya ini darurat pendidikan semua harus bergerak,” katanya.
Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah mengupayakan untuk merealisasikan WiFi gratis di 900 titik melalui APBd refocusing ke enam.