BOGOR-RADAR BOGOR, Tertangkapnya tujuh tersangka teror pelemparan bom molotov ke Markas PDIP Perjuangan Cileungsi mendapat apresiasi dari Ketua Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor,Gregorius B.Djako.
Namun, bagi BBHAR DPC PDI Perjuangan, penangkapan tujuh pelaku yang merupakan anggota ormas harus dilihat sebagai langkah awal. Polisi harus mampu mengungkap kasus ini secara tuntas.
Ia meminta, polisi tidak berhenti sampai di tujuh pelaku tersebut. polisi harus mendalami ketujuh pelaku, karena ada dugaan penyerangan secara serentak di beberapa kantor PAC PDI Perjuangan ini dilakukan secara sistematis, terorganisir dan terencana, jadi bukan aksi spontan belaka.
“Ya, ini tindakan terencana dan terorganisir. Para pelaku diduga tidak melakukan teror molotov secara spontan tapi terencana, oleh karena itu dalang atau aktor intelektual dari semua itu harus di usut, untuk mengetahui motif dan niat melakukan penyerangan kantor PAC PDI Perjuangan secara masif dan terencana,” ujar Gregg l dalam keterangan pers yang diterima radarbogor.id Kamis (27/8/2020).
Ia memaparkan, mendalami dan mengembangan kasus ini melalui para tersangka menjadi tugas polisi dalam mengungkap siapa dalang sesungguhnya pelemparan bom molotov.
Greg menduga kuat bahwa pelaku adalah orang dibawa perintah saja, dugaan ini terlihat jelas dari tindakan pelemparan secara serentak diwaktu yang hampir bersamaan di beberapa titik baik di PAC Cileungsi maupun PAC Megamendung dan DPC Cianjur.
Menurut Greg kalaupun dalam pendalaman kepolisian harus memeriksa pimpinan ormas, polisi harus melakukannya untuk penegakkan hukum, karena meneror adalah kejahatan luar biasa, apalagi yang diteror adalah organ resmi demokrasi.
“Tentunya tindakan ini mencederai demokrasi, oleh karena itu tidak boleh dibiarkan tindakan seperti ini terulang lagi, sebab itu, mengungkap dalang dibalik semua tindakan ini perlu dilakukan dengan segera dan BBHAR DPC PDIP Perjuangan akan terus mengawal kasus ini hingga pengadilan dan tertangkapnya aktor intelektual dibalik peristiwa ini,” tukasnya. (all)