Di tempat yang sama, Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor, Muzakkir menerangkan, 90 persen tenant diisi para pedagang Suryakancana. Sejak 2019, ia bersama para kepala dinas terkait atau yang disebut Tim 7, diberi tugas untuk menata Kawasan Suryakancana. “Rata-rata para pedagang sudah berjualan lebih dari 20 tahun,” beber Muzakkir.
Bagi wisatawan yang ingin mencoba kuliner legendaris Kota Bogor tidak perlu mencari di tempat lain. Cukup datang ke Teras Surken yang beroperasi mulai pukul 08.00 WIB – pukul 21.00 WIB. “Di sini uang tunai tidak berlaku, jika menggunakan uang cash maka para pedagang akan menolak,” kata Muzakkir.
Pelayanan mandiri menjadi keunikan lain. Konsumen diarahkan untuk datang ke tenant, memilih menu kemudian lakukan pembayaran secara digital. Selain itu tidak disediakan piring atau gelas. Selesai menyantap makanan, para konsumen diedukasi untuk membuang sampah langsung ke tempat sampah secara mandiri.
Peresmian Teras Surken kemarin sekaligus soft launching e-Kujang atau aplikasi dompet elektronik yang dimiliki Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor bekerja sama dengan Finnet salah satu anak perusahaan Telkom.(dka/d)