Kemudian pada 19 agustus 2020 sang ibu ke dokter untuk memeriksakan diri serta di rapid test dan hasilnya non reaktif.
Lalu, dokter menyarankan agar lebih akurat untuk melakukan test swab. Dan pada 25 agustus 2020 malam suaminya dipanggil ke RS Hermina untuk mengambil hasil test swab.
“Hasil si ibu dan anak positif Covid-19, sedangkan suaminya negatif. Pada 28 agustus 2020, si anak ikuti jejak ibunya, isolasi di RS Marzukimahdi. Sedangkan suami pasien yang negatif, tetap isolasi mandiri di rumah,” terang Cipto.
Dijelaskannya, saat ini pengurus RT dan RW sudah melakukan konfirmasi serta penegasan kepada suami pasien tersebut untuk melakukan isolasi mandiri secara disiplin, termasuk tidak menerima tamu siapapun.
“Pengurus dibantu oleh ibu-ibu RT 02 akan memberikan supply kebutuhan, sehingga dapat secara maksimal melakukan isolasi mandiri,” kata Cipto.
Sementara itu Ketua Satgas Covid19 Kota Bogor, Dedie A Rachim menuturkan, Asal kasus di klaster keluarga yang saat ini marak di Kota Bogor berasal dari tiga penyebab utama.