Bahkan Ara terus menjalani swab test hingga belasan kali. Iapun sudah hampir putus semangat. “Kemudian ketika menunggu hasil swab yang ke 16, semangat sudah 5 persen. Izin ke istri mau olahraga pagi, berdiri di jembatan tulis,” tuturnya.
Seperempat tahun berhadapan dengan covid 19 bagi Ara tidak mudah. “Baginya covid ini secara fisikli tidak terlalu berat tapi secara psikis dentuman dentuman sosial luar biasa berat,” tuturnya.
Kala itu yang membuat Ara kembali semangat dan terus berjuang melawan Covid 19 adalah merenung dan sebuah pesan What’s App yang berisi motivasi menjalani takdir.
“Merenung di tengah kebimbangan, ada wa tentang menghadapi takdir. Pulang dengan suasana hati yang dinetralisir,” ujarnya.
“Dari proses itu saya berpikir, obat medis memang betul bisa membantu menyenbuhkan gejala klinis, tapi yang paling penting adalah kesempatan untuk mendapat dukungan dari orang sekitar. Saat semua support sistem mendukung, covid akan berlalu lebih cepat,” tambahnya.
Iapun menegaskan, Tugas utama di temanco, mempertamukan sebanyak mungkin survivor untuk menjadi relawan untuk berdiskusi dengan orang yang hingga kini bergelut dengan covid.
Menguatkan penderita. Juga, pendampingan ekonomi bagi kekuarganya yang menderita covid. Serta melajukan edukasi masyarakat bahwa covid bukan aib. “Membimbing Warga sekitar bisa menjadi support sistem untuk membantu percepatan penyembuham covid 19,” tukasnya. (all)