“Batukku tak kunjung sembuh, tenggorokanku sakit,dadaku sesak seperti tertusuk-tusuk,
jantungku mulai berdegup lebih kencang, khawatir tertular corona.
Aku akan diasingkan.
Aku akan sendirian, tidak ada lagi yang mau mendekat apalagi ngobrol denganku.
Apa aku harus sendirian berjuang melawan covid?”
Bayangkan, seandainya hal itu dialami oleh diri kita sendiri. Apa rasanya? Syukurlah, itu hanya kalimat pengantar sebuah flyer di media sosial, tentang ajakan mengikuti peluncuran program Temanco secara online.
Peluncuran berlangsung, Kamis sore awal September lalu di halaman Sekolah Alam Bogor dalam acara singkat dan terbatas.
Hadir antara lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, General Manager Bisnis Radar Bogor, Nihrawati AS, Pembina Teman Hijrah, Hilman Fauzi dan Ketua Yayasan Progres Insani, Husnan.
Temanco merupakan gerakan yang dikoordinir Salam Aid, sebuah lembaga sosial kemanusiaan dari Yayasan Progres Insani, pengelola Sekolah Alam Bogor.
Dengan mendapat dukungan Dinas Kesehatan Kota Bogor, gerakan ini bertujuan menghimpun dan mengelola para relawan untuk menjadi teman “curhat” bagi mereka yang masih bergulat dengan Covid-19.
Menurut Direktur Salam Aid, Luthfi Kurnia, Temanco berbasis pada tiga aksi utama yang intinya bertujuan menemani pasien Covid-19 dan keluarganya.