Aksi utama kedua Temanco, adalah pendampingan ekonomi bagi keluarga pasien dari keluarga tidak mampu. Menurut Lutfi, pandemi ini tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tetapi juga aspek ekonomi pasien.
“Kami ingin membantu warga yang terdampak dengan memastikan kebutuhan pokok mereka tercukupi ketika ada anggota keluarganya harus menjalani isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit,” ungkapnya.
Sedangkan aksi utama ketiga Temanco adalah edukasi kepada warga ketika ada tetangganya terpapar Covid-19. Di tengah masyarakat, masih ada warga yang panik berlebihan dan justru berdampak pada buruk pada proses penyembuhan pasien Covid-19.
“Kami ingin mengajak warga untuk merasakan empati lebih ketika ada tetangganya terkena Covid-19. Khawatir dan hati-hati boleh, tetapi jangan sampai memberikan reaksi yang berlebihan. Nanti kami akan bergandengan dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan edukasi ini,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyambut baik hadirnya program Temanco. “Kami selaku pemerintah, tentu saja tidak bisa bergerak dan berjalan sendiri di tengah kenaikan kasus penyebaran virus ini. Gerakan seperti ini insyaAllah adalah bentuk sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat untuk bersama melawan covid19 Covid-19,” ungkap Sri.
Pandemi virus corona, diperkirakan masih akan terus berlanjut untuk beberapa waktu kedepan. Penularan kepada siapapun masih sangat dimungkinkan. Seperti diungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, pemerintah tidak bisa sendirian mengatasi wabah ini.
Perlu dukungan dan kontribusi masyarakat. Kesadaran diri kita untuk selalu waspada dan disiplin memenuhi protokol kesehatan, tetap menjadi syarat utama. Tindakan disiplin diri itulah kontribusi terpenting yang dapat diberikan oleh siapapun warga masyarakat. (Advertorial)