“Dengan begitu maka masyarakat membantu 7.000 pedagang pemilik kios atau Los di 12 Pasar resmi yang ada di Bogor dan berkontribusi langsung pada keamanan, ketertiban serta membayar restribusi resmi,” tegas Dedie.
Berdasarkan data yang disampaikan Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Dimas Tiko, setiap hari dua dump truck terisi penuh untuk mengangkut sampah para PKL, baik yang tercecer di jalanan ataupun yang ada di saluran air.
“Khusus Lawang Seketeng kita rutin tiap hari, dua dump truk itu penuh. Kalau dikubik mah nyampe 16 kubik sampah itu setiap hari,” jelas Dimas.
Dimas pun menjelaskan, sampah yang diangkut cukup beragam. Mulai dari balok kayu, sayur dan buah busuk sampai sampah plastik. “Bahkan ada sampah karung di saluran air, memang kondisinya sangat kacau dan itu menyumbat saluran air,” ujarnya.
Di bagian lain, dari total 696 PKL yang terdata, menurut catatan Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Muzakkir, baru 80 persen pedagang yang pindah ke lantai 3 Pasar Bogor.
“Jadi yang pindah sudah ada 80 persen. Nah yang 20 persen ini masih kucing-kucingan dengan petugas di lapangan,” kata Muzakkir.