Menurut Anggraeni , data penambahan berasal dari berbagai sumber di antaranya Sistem Kolaborasi dan Solidaritas Untuk Rakyat (Salur), dan pengajuan data yang berasal dari kelurahan.
“Semua kita kembalikan ke kelurahan. Jadi kroscek, verifikasi dan validasi ada beberapa filterlah. Tapi harus ke kelurahan lagi, karena yang mengetahui kondisi wilayahnya. Di sisi lain, bantuan yang berasal dari Provinsi Jawa Barat juga segera disalurkan kepada penerima warga Kota Bogor. Khawatirnya berbarengan, karena SDM yang terbatas tidak semua bisa dilayani,” tukasnya. (ded/c)