Daya Dukung RS di Kabupaten Bogor Masih Memadai, Ada 53 Persen Ruangan

0
30
Tim medis bersiaga di RS Darurat Kemang jika ada lonjakan pasien Covid-19.

“Itu juga berdasarkan saran dari WHO (World Health Organizaton). Kita sudah PCR sebanyak 11 ribu. Jadi, masih kurang sekira 50 ribu. Sementara alat kita kan kurang, termasuk biaya operasional, dan sumber daya manusia juga terbatas,” papar politikus Gerindra ini.

Sementara itu, Pemkab Bogor tak melarang wisatawan datang ke kawasan wisata termasuk Puncak kendati kini berstatus Zona Merah Covid-19.

Menurut dia, pihaknya hanya melaksanakan operasi 3 M (Memakai masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan). yang dimulai pada Sabtu (12/9/2020). Sementara tempat wisata termasuk jasa penginapan tetap dapat beroperasi tanpa batas waktu tutup

Pembatasan jam operasional hanya diterapkan kepada sektor usaha seperti rumah makan, cafe juga minimarket. “Jadi tidak bisa Puncak ditutup karena di dalam PSBB itu tidak ada,” terangnya.

Bupati Bogor, Ade Yasin juga mengklaim fasilitas kesehatan di wilayahnya masih cukup banyak. Ia menilai beberapa ruang rumah sakit masih bsa dipakai untuk menampung para pasien positif Covid-19 jika tiba-tiba kasus melonjak.

“Walau angka sudah tinggi, memang sekarang ICU cukup ramai. Kemarin sempat laporan mengenai RSUD Cibinong yang sempat penuh. Makanya kita pindahkan yang positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) ke pusat isolasi Kemang. Sedangkan yang sakit ke perawatan RS. Karena kalau OTG tetap dirawat di RS, bisa saja nanti dia ikut sakit juga,” katanya. (mam/rp1/c)