Tagor membuat bisnis dengan mengelola sampah, bahan organik menjadi pupuk dan anorganik di produksi menjadi bahan kerajinan. “Alasan saya memulai bisnis ini karena sampah jadi masalah besar sampai saat ini,” katanya.
Tetap saja ada kendala yang ia hadapi apalagi semenjak pandemi, yaitu kepercayaan masyarakat yang masih memandang rendah kegiatan pengolahan sampah.
Rista, seorang Event Organizer dan Wedding Organizer, juga membagikan pengalamannya berbisnis sejak satu tahun lalu.
Ia sempat menghandle kegiatan PLN, Raker Lipi, bahkan acara kepolisian. Sedangkan wedding organizer di Bogor cukup sulit disaat pandemi. Ia memberikan alasan kenapa hadir dalam kegiatan ini,
“Aku tertarik karena ingin tahu banyak ilmu baru, rencananya ingin buka usaha baru. Karena saat pandemi usaha seperti EO dan WO cukup sulit,” ujarnya. Kesulitan utamanya saat ini ialah perihal promosi.
Sedangkan Yoga (23) ia sempat bekerna sebagai pilot di Susi Air, tapi karena terkena PHK semenjak pandemi ia memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Gunadarma.
“Saya ingin belajar jadi pebisnis. Karena mencari job di penerbangan sangat sulit, di Susi Air 70 orang kena PHK. Rencananya ingin buat usaha tempat makan kaya street food,” tutupnya. (pkl-afifah)