Namun, tetap dibutuhkan sentuhan teknologi agar dapat menyentuh pasar.
“Dengan teknologi, UKM dapat menjangkau akses pasar meski ada pembatasan secara fisik,” ungkapnya. Selain penjualan, lingkup implementasi yang bisa dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah UKM dan Koperasi, di antaranya pembinaan kelompok, pengembangan sentra, permodalan, manajerial, proses produksi, dan pemasaran.
Pada kesempatan yang sama, Plt Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Muhammad Dimyati menambahkan, program ini merupakan salah satu program Kemenristek/BRIN dalam rangka mendorong implementasi inovasi Indonesia, khususnya dalam konteks teknologi tepat guna.
Dia menjanjikan, tahun depan kegiatan untuk mendorongan implemsntasi inovasi teknologi tepat guna akan dilakukan lebih banyak dan merata. “Akan sangat mungkin ditambah lagi nanti,” ungkapnya. (jawapos)