
Dia menjelaskan, di wilayah secara keseluruhan terdapat 14.000 penduduk dari 11 RW. Terparah yang mengalami kekeringan yakni, RW 5.
Menurutnya, meski di desa tetangga yakni Desa Sukasirna terdapat Bendungan Jatinuggal namun tak dapat memenuhi kebutuhan warga.
Di sana, sambungnya, harus didukung dengan pembuatan embung namun terkendala lahan.
“Desa kami tidak memiliki lahan. Tanah kantor desa saja hasil hibah dari warga,” lirihnya.
Dia mengaku, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengajukan pembangunan sumur bor artesis ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sehingga kapasitas untuk mencukupi kebutuhan hari di musim kering dapat terpenuhi.