
Balai Embrio Cipelang sendiri, Mentan menjelaskan, merupakan balai ternak modern yang sudah memenuhi standar internasional. Balai ini mampu menghasilkan sapi unggul dengan proses pengembangan modern melalui sentuhan teknologi terbaru seperti laboratorium dan mesin jepit khusus potong kuku.
“Standar yang ada di Cipelang ini adalah standar internasional. Dan ternyata saya lihat hasilnya sangat bagus dan sapinya besar-besar,” jelasnya.
Sekedar informasi, populasi ternak di BET Cipelang saat ini mencapai 627 ekor, terdiri dari 211 ekor donor, 211 ekor resipien, 139 ternak muda serta 56 ekor anakan.
Sapi donor merupakan sapi bibit betina sehat yang digunakan dalam produksi embrio untuk memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan dalam standar.
Kepala Balai Embrio Ternak Cipelang, Oloan Parlindungan Lubis menjelaskan, sapi donor merupakan sapi yang berasal dari berbagai rumpun sapi di Indonesia seperti sapi simmental, sapi FH, sapi Limousin, sapi PO/SO, sapi belgian blue, Wagyu dan sapi Angus.
Kata Oloan, embrio Cipelang merupakan sapi ternak berkualitas yang dihasilkan melalui donor dan pejantan berkualitas dengan ditunjang SDM berkompeten dan didukung perlengkapan modern.
“Seluruh embrio sapi yang hasilkan atau ditransferkan atau bahasanya bayi tabung langsung didistribusikan ke seluruh Indonesia untuk meningkatkan mutu genetik ternak Indonesia,” tandasnya.(rp1)