Pertama di Indonesia, Patani Organik Ajak Warga Bertani

0
36
KOMPAK : Warga bercocok tanam di lahan tak terpakai.

BOGOR – RADAR BOGOR, Banyak cara menuju masyarakat berdaulat pangan di tengah Pandemi Covid-19. Salah satunya, melalui Agrapana. Ya, Patani Organik mengajak warga untuk bercocok tanam di lahan tak terpakai. Program ini, pertama kali dilakukan di komplek perumahan Pakuan Regency, Cluster Linggabuana.

Salah satu Owner Patani Organik, Titis Priyowidodo menyebutkan, program ini terlaksana berkat kerja sama para petani organik lokal beserta warga. “Pekarangan perumahan ditanami tanaman pangan organik agar lebih sehat,” ujar bapak dua anak ini.

Menurut ketua RT01/07, M. Isrok Nugroho, program tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran warga dalam menjalani hidup sehat. “Dengan agrapana, warga mendapatkan bahan pangan sehat dari lingkungan sendiri,” tutur pria yang juga berprofesi sebagai arsitektur lanskap itu.

Sementara, Co-Owner Patani Organik, Ruri P. Arimbi menambahkan, program yang dijalankan merupakan inisiasi dari patani organik. Timnya, kata dia, menawarkan program Agrapana kepada warga. “Fasilitas umum perumahan dibangun kebun sayur dan apotek hidup bersama para petani sebagai konsultan,” kata wanita berhijab ini.

Untuk membangun instalasi perkebunan organik ini, sambung dia, yang dibutuhkan dana awal hanya Rp8 ribu rupiah per meter. Biaya tersebut, termasuk untuk pembersihan, persiapan dan pengolahan lahan. Besaran biaya tergantung dari luasan dan kompleksitas pekarangan yang ingin dikembangkan.

 

Tak hanya itu, Agrapana juga mengusung produk-produk lokal UKM dan produk berkualitas dari desa dan petani. Tujuannya, tak lain menjalin relasi antara produsen dan konsumen secara langsung. “Pertama di Indonesia, petani menjadi konsultan pertamanan produktif,” pungkasnya.  (*/nal)