Mulai dari perawakan, berat badan, gender, hingga usia menjadi faktor penentu. Setelah itu, mereka akan diajak bertemu di satu lintasan lurus sejauh 100 meter – 150 meter yang telah ditentukan.
“Biasanya, ada perwakilan dari beberapa tongkrongan (kelompok) untuk ikut dilombakan dengan tongkrongan lain,” imbuh pria berusia 20 tahun ini.
Semakin menjamurnya tren di kalangan anak muda itu membuat beberapa pegiat balap lari liar memikirkan gelaran resmi secara regional maupun nasional.
Ia dan teman-temannya masih mencoba untuk berembuk dengan daerah lainnya. Mimpinya, balap lari liar itu benar-benar menyatukan semua anak-anak muda dari seantero nusantara.
Salah seorang joki, AJ mengatakan, balap lari itu menjadi wadah untuk menghilangkan stres. Tak hanya berkompetisi, ia juga menemukan banyak teman baru di arena jalanan itu. Dari sana pula, sebetulnya bisa muncul bibit-bibit atlet lari untuk Kabupaten Bogor. (mg1/mg2/mg3)