Tahapan selanjutnya, kata dia, Pemkot Bogor baru akan menghitung dan menganalisa tahapan konstruksi pembangunannya. Ade berharap, dalam situasi saat ini rencana tersebut tidak membuat beban terhadap APBD Kota Bogor.
“Mudah-mudahan ada teknis lain dari pusa, sehingga beban tidak di APBD. Apakah ada penambahan DAU atau seperti apa,” katanya.
Saat dikonfirmasi terkait penolakan pengajuan pinjaman dari DPRD Kota Bogor, Ade menilai jika masalah komunikasi terkait pengajuan dana sebesar Rp2 triliun yang harus dibangun.
“Memang mestinya pemkot memberikan penjelasan, agar detail, nanti dijadwalkan (ekspose,red). Kan sebelumnya mau dijadwalkan belum ada lampu hijau. Memang harus disampaikan ke dewan,” katanya.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim mengatakan, Kota Bogor mengajukan pinjaman PEN sesuai dengan arahan yaitu melalui kegiatan untuk peningkatan dan pembangunan infrastruktur.
Meski Pemkot Bogor mengajukan pinjaman lunak sebesar Rp2,05 triliun tetapi besaran yang bakal disetujui bakal bergantung pada persetujuan Kementerian Keuangan. “Tergantung nanti besarannya berapa,” ujar Dedie kepada Radar Bogor.