Kejadian itu tidak berdampak banyak pada kondisi bangunan. Tak ada korban jiwa yang ditimbulkan. Meski begitu, pondasi dan tembok bangunan rusak karena tergerus longsor di bawahnya.
Kejadian itu merupakan longsor susulan dari dua bulan sebelumnya di titik yang sama. Rumah tersebut terkena dampak longsor. Hujan perlahan, membuat tanahnya semakin terkikis dan bisa mengakibatkan bagian bangunan ambruk.
Ia mengakui, jumlah bencana tahun ini memang cenderung mengalami peningkatan. Menurutnya, pengaruh cuaca ekstrem juga menjadi salah satu faktor utama dalam peningkatan angka bencana itu. Terlepas dari beberapa kejadian yang biasanya berulang setiap tahun.
“Ya memang karena cuaca ekstrem juga. Kita tetap minta masyarakat agar waspada. Potensi bencana masih tetap ada di setiap kelurahan, makanya kita mau optimalkan agar personel-personel yang masuk dalam Kelurahan Tangguh Bencana (Ketana) untuk antisipasi,” paparnya.
Selain itu, timnya juga rutin melakukan mitigasi bencana, sosialisasi pencegahan dan kesiapsiagaan kepada masyarakat. Potensi terhadap bencana itu memang mesti diwaspadai, di samping tugas-tugas personel BPBD lainnya dalam hal penyelamatan.
Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Yudi Umbara membenarkan, memang bencana yang terjadu beberapa cukup menguras tenaga personel yang didominasi baju orange itu.