BOGOR – RADAR BOGOR, Tujuh tahun sudah para musisi jalanan tergabung di Rumah Kreatif Penghuni Kolong (RKPK) Bogor.
Tak mau begitu – begitu saja, sejumlah pengamen di Kota Bogor ini terus berinovasi dalam berkarya. Baik di dunia musik maupun kerajinan tangan.
Satu di antaranya Jajang Ahyad Hafidin mengaku tidak mudah untuk sampai dititik ini. Di perayaan ke tujuh tahun ini, menurutnya berbagai perubahan telah dilakukan para musisi jalanan.
“Saya pribadi yang bisa dibilang abang karena di sini gak ada senior, sebenarnya saya ingin mengarahkan kepada teman-teman ini lebih ke ekonomi kreatifnya yang kita bangun itu,” kata pria yang akrab disapa Kang Bojay ini.
Dia menuturkan, selain bermusik yang menjadi makanan sehari-hari perlahan RKPK mulai berinovasi dengan membuat kerajinan tangan seperti membuat tas berbahan buah berenuk atau calabash tree.
“Kalau di musik kan udah pasti ya karena itu kan pekerjaan setiap hari, tapi apasih yang bisa jadi topangan hidup (modal masa depan) Kita kan gak mungkin seperti ini terus,” bebernya.
Dia berharap, untuk ke depannya RKPK tetap solid dalam menjaga silaturahmi maupun dalam berkarya.
Selain itu, perayaan hari jadi yang bertajuk ‘Doa Kami Untuk Negeri’ ini juga sekaligus memperkenalkan produk dan single album berjudul ‘Merah Putih’.
“Kami berharap selalu menjadi atau memberikan yang terbaik untuk seluruh pihak. Dan semakin solid,” ungkapnya.
Sementara itu punggawa band Marjinal Mikail Israfil alias Mike yang turut hadir mengaku, yang dilakukan RKPK sejauh ini adalah yang terbaik. Bahkan, kata dia lagi, apa yang dilakukan dapat menjadi kekuatan agar dapat terus berkarya.
“Tentu ini menjadi kabar gembira. Apa yang dilakukan teman – teman RKPK sudah sangat betul sekali. Seain sebagai imun juga dapat menjadi kekuatan untuk tetap bertahan hidup yang memberikan yang terbaik untuk negeri,” tukasnya. (reg)