Sebagai pejabat publik, lanjut Bima, dirinya mengaku siap jika dibutuhkan untuk dilakukan uji coba vaksin ke tubuhnya. Namun, harus dilihat dulu syarat-syaratnya.
“Saya siap. Tapi saya ini kan alumni (Covid-19), saya harus konsultasi dulu ke tim kesehatan, apakah kalau alumni masih perlu vaksin khusus atau tidak, tapi kalau saya siap,” tandasnya.
Sementara itu, perwakilan Kemenkes dari Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan dr Asik Surya mengatakan, dipilihnya Kota Bogor sebagai salah satu lokasi uji coba vaksin karena bagian dari epicentrum Jabodetabek.
“Untuk vaksin ini sejumlah wilayah akan lokakarya. Bogor ini kan bagian dari epicentrum Jabodetabek. Kedua, paling mudah mudah tempatnya. Nanti akan ada mini lokakarya, Puskesmas yang hitung-hitung terkait kebutuhan jumlah vaksin,” tukasnya.(all)