Meski belum terigester, kata dia, alat test PCR di dua RSUD tersebut sudah digunakan. Tapi, kapasitasnya kecil dan hanya digunakan untuk menguji sampel swab test pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD tersebut.
“Sebenarnya mereka semuanya sudah running tapi untuk internal rumah sakit saja mereka sudah over juga karena banyak pasien yang dirawat,” katanya.
Sementara, untuk pasien non perawatan di RSUD, sampelnya tidak mampu ditampung di dua RSUD tersebut. “Salah satunya yang isolasi di Kemang, kita kirim ke Labkesda. Labkesda diperiksanya ke Lab IPB dan BTKL,” katanya
Namun, karena kurang jeli melihat perkembangan, Dinkes Kabupaten Bogor akhirnya kewalahan menangani sampel swab test.
Laboratorium Litbangkes di Jakarta, Laboratoium IPB dan Badan Penelitian Kesehatan Lingkungan (BTKL) yang selama ini menjadi tempat tujuan untuk menguji test PCR semuanya overload.
Setelah menjadi sorotan karena hasil uji swab test bisa memakan waktu hingga tiga pekan, Dinkes baru mengambil langkah untuk mengaktifkan alat test PCR yang ada. Dedi mengatakan, mulai pekan depan pihaknya akan mengaktifikan dua alat test PCR di Labkesda.