Di sisi lain, Dinkes tercatat baru melakukan polymerase chain reaction (PCR) terhadap 21.986 spesimen selama pandemi, Ade mengakui masih jauh dari target Pemprov Jawa Barat, yakni 60 ribu spesimen atau 1 persen dari jumlah penduduk.
Intensitas pengambilannya (spesimen) tinggi 300-400 per hari tapi Pemkab Bogor hanya mampu menguji 200 spesimen per hari. Artinya ada keterbatasan uji laboratorium sehingga terjadi keterlambatan informasi (delay) warga terkonfirmasi positif atau tidak.
Menurut data dinkes, akhir September masih ada 1.000 spesimen belum dilakukan uji laboratorium karena menunggu antrian.
Tak hanya itu, Ade juga ikut menyoroti sejumlah ruang isolasi mandiri, yang terdapat di 28 rumah sakit yang ada di Kabupaten Bogor. Berdasarkan laporan yang diterimanya, dari 28 rumah sakit yang ada 18 rumah sakit diantaranya sudah menunjukkan okupansi rate di atas 50 persen. (ded/c)