“Ada dua strategi sebenarnya yang kita jalankan saat ini (di Diskop). Satu, untuk bertahan dalam kondisi ini (yang serba sulit). Kedua, untuk menatap ke depan dengan semangat yang positif,” tegas mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bogor ini.
Persiapan ke depan itulah yang diberikan Diskop untuk para pelaku UMKM dalam bentuk pelatihan dan pendampingan. Tak hanya pelaku usaha baru, tetapi para “pemain” lama juga tetap mendapatkan perhatian selama masa pandemi ini. Berbagai bentuk coaching dan sharing bersama para pengusaha digodok pemkot Bogor.
“Selama ini mungkin para pelaku usaha tidak sempat menambah ilmu karena sibuk terus jualan. Sekarang pelaku UMKM kesibukannya berkurang karena kemungkinan permintaan menurun. Jadi, ini kesempatannya menambah ilmu agar nanti selesai pandemi mereka bisa lebih baik lagi,” papar Samson.
Salah satunya pelatihan yang bakal digelar di enam kecamatan se-Kota Bogor. Targetnya, enam pelaku usaha baru bisa kembali tumbuh dari 16 kelurahan di Kota Hujan. Pendampingan itu bakal menggaet para pengusaha yang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Kepala Bidang UMKM Diskop Kota Bogor, R Medi Sandora membenarkan, sebagian para pelaku usaha itu merupakan karyawan yang terkena PHK di perusahaannya. Kata Medi, mereka banting setir dengan menyesuaikan keahlian yang dimiliki.
“Misalnya saja, yang diPHK itu punya keahlian bikin pempek, dia bikin itu. Di perumahan saya juga ada yang mencoba pre order makanan sehari-hari yang dibuatkan untuk keluarganya. Saking banyaknya (yang beralih usaha), sampai dibuatkan grup khusus jual-beli,” pungkasnya. (mam/c)