Menurutnya, Satgas tersebut nantinya dibentuk dimasing-masing Ponpes dan saling berkoordinasi dengan Satgas di masing-masing kecamatan. “Ini semua kita lakukan untuk menjaga,” kata Ade.
Sementara 86 santri yang terpapar Covid-19 sudah menjalani perawatan, dan sebagian santri melakukan isolasi di pondok pesantrennya dengan pendampingan dari petugas kesehatan. “Jadi isolasi di blok sendiri dengan pengawasan,” katanya.
Mantan Anggota DPRD itu menjelaskan, dari hasil tracing kemungkinan besar santri terpapar dari luar Ponpes, untuk itu nanti Satgas Ponpes ini mesti didampingi dan berkoordinasi dengan Satgas kecamatan.
Ade juga mengimbau agar pengurus Ponpes terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19, sehingga ketika ada yang positif dapat langsung melaporkan untuk segera dilakukan tracing.
“Jadi seharusnya diserahkan kepada kami, bukan malah ke pondok pesantren penanganaannya. Makannya saat ini kita langsung turun,” tukasnya.
Ade mengungkapkan, tugas Satgas tersebut nantinya melakukan pengawasan termasuk melaporkan aktivitas disetiap Ponpes, karen santri dan pengajar hanya boleh beraktivitas di dalam Ponpes, dan tidak boleh keluar.