Bogor Kota llmu memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan kebudayaan serta memacu pertumbuhan ekonomi kreatif.
“Sehingga rekomendasinya memang diperlukan penetapan Kota Ilmu itu melalui Peraturan daerah (Perda). Tentu juga dengan mempersiapkan penataan kolaborasi dan pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan city branding Smart City, Green City, Heritage City, dan Creative City,” ungkapnya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengapresiasi dan menyambut baik ide menjadikan Bogor sebagai Kota Ilmu. Menurutnya, gagasan itu sangat sejalan dengan program-program yang selama ini dilaksanakan pemkot. Modalnya sudah ada. Selama ini, label smart city, green city, hingga heritage city bukan sekadar kiasan untuk menarik wisatawan.
“Ini bukan saja gimmick atau city branding untuk menarik banyak wisatawan. Tapi melampaui itu. Karena ini adalah cita-cita peradaban,” tegas Bima dalam sesi diskusi itu.
Ia menambahkan, beberapa ciri science city bisa dilihat dari beberapa indikator. Diantaranya seperti kota yang didorong oleh ilmu, gagasan, dan konsep. Bukan kepentingan-kepentingan yang lainnya, termasuk ekonomi maupun politik. Beberapa tahun ini, kata Bima, Bogor memang telah bergerak ke arah sana.
“Terus adanya proses keilmuan yang terus berjalan, action dari sanis itu terasa dimana-mana. Ini nyambung sebetulnya dari realita PAD Kota Bogor yang sebagian besar disumbangkan oleh MICE. Di setiap sudut kota ini terasa betul aktivitas-aktivitas atau gagasan keilmuan itu secara foemal maupun non formal,” paparnya.