BOGOR – RADAR BOGOR, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti yang terbangun di Kota Bogor, masih merupakan lembaga informal yang memiliki peranan strategis dalam media pembelajaran.
Hal ini dikarenakan, museum selain tempat penyelamatan, penyimpanan, serta peran pemajangan warisan sejarah bangsa di masa lalu.
Hal itu yang melekat dalam seminar secara daring yang bertemakan “Menggalang Solidaritas Kehidupan Berbangsa Melalui Penguatan Karakter di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti” yang diselenggarakan Minggu (18/10/2020).
Dimana tanggal itu bertepatan dengan Hari Lahir Museum Kepresidenan RI Balai Kirti. Dalam pembangunannya sendiri, museum merupakan ide dan gagasan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan tujuan sebagai ruangan yang menyimpan jejak langkah kepemimpinan para Presiden Republik Indonesia yang telah purna bakti.
“Perjalanan para pemimpin bangsa Indonesia meninggalkan benda-benda bersejarah berupa foto, buku, lukisan, benda seni, dan catatan bernilai sejarah yang menjadi koleksi di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti,” beber Kepala Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Dewi Murwaningrum.
Sedikit mengulas, nama ‘Balai Kirti’ yang berasal dari Bahasa Sanskerta memiliki makna sebagai bangunan yang menyimpan dan memamerkan berbagai benda peninggalan bersejarah, yang pernah membawa kemasyhuran.