BOGOR-RADAR BOGOR, Musim hujan memang sudah mulai terlihat di depan mata. Kewaspadaan meningkat di Bendung Katulampa.
Pasalnya, dalam setahun ini Tinggi Muka Air (TMA) bendungan bersejarah itu mencapai kondisi paling parah. Cuaca ekstrem menyebabkan ketinggian air melonjak hingga batas maksimumnya.
Koordinator Ciliwung Katulampa, Andi Sudirman menilai, kondisi itu yang paling parah selama bertahun-tahun bertugas menjaga pintu air. Ketinggian air mencapai batas paling atas yang ditandai merah pada pintu air Katulampa. Dua kali, selama perjalanan tahun 2020 ini, yakni awal Januari dan penghujunh September.
“Sampai dua meter. Ketinggiannya sama pas awal tahun baru dimana hujan sedang eksrem-ekstremnya. Debitnya pun sama. Cuma bedanya, yang September itu, sebentar saja sudah mulai turun lagi. Beda waktu awal tahun,” jelas lelaki yang telah bertugas sebagai ‘pawang’ Sungai Ciliwung ini sejak 1987 silam.
Menurutnya, kondisi itu dipengaruhi oleh curah hujan di daerah hulu atau kawasan Puncak. Tak jarang, lelaki asli Bogor ini menyambangi wilayah Puncak setiap minggu.
Ia harus memastikan kondisi hulu Ciliwung agar mendapatkan gambaran bagaimana penanganan di Bendung Katulampa. Debit air yang mengalir dari hulu akan langsung dihadapi oleh pintu air Katulampa. (mam)
