Mewujudkan Sistem Angkutan Umum Massal di Kota Bogor

0
45

BOGOR-Seiring dengan meningkatnya permintaan jasa angkutan umum, maka angkutan umum bersifat massal seperti bus atau kereta api menjadi bagian penting pembangunan sistem tranportasi. Sebagaimana hal itu sudah berlangsung di kota-kota besar di berbagai belahan dunia.

Kapasitas angkutnya yang besar. frekuensi pelayanan yang tinggi serta luasnya cakupan wilayah yang perlu dijangkau, menjadikan sistem angkutan umum massal (SAUM) dapat diandalkan dalam sistem transportasi perkotaan.

Dalam hal ini, mobilitas di Jabodetabek yang semakin meningkat, telah menuntut Kota Bogor ke depan memiliki sistem angkutan umum massal yang terintegrasi. Sebagai bagian Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di Jawa Barat, Kota Bogor perlu membangun konektivitas antara DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Tekait dengan itu, saat ini sedang berproses tiga Proyek Startegis Nasional (PSN) yang betumpu di wilayah Kota Bogor. Masing-masing, peningkatan jaringan dan frekuensi Commuterline Jabodetabek, pengembangan jaringan kereta api ringan (LRT), serta pembangunan double track KRD Bogor – Sukabumi.

Untuk mendukung pembangunan jalur ganda KA Bogor – Sukabumi, beberapa waktu lalu telah berlangsung rapat koordinasi antara Pemerintah Kota Bogor dengan Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Barat, Bappenas, PT. KAI, PT. KCI, Ditjend. Perkeretaapian, BPT. Diantaranya membahas pengintegrasian Stasiun KA Paledang sebagai bagian Stasiun Bogor.

Dalam membangun integrasi pelayanan ketiga kereta api (KRL Commuterline – LRT – KRD Bogor-Sukabumi) sebagai bagian Sistem Transportasi Kota Bogor, pada Tahun 2019 Bappeda Kota Bogor telah menyusun Masterplan Transportasi.