“Ini sudah banyak bukti yang terjadi. Kopel mencatat sudah ada 77 orang anggota DPRD yang terdata terjangkit Covid dan bahkan ada yang meninggal karena terlalu sering melakukan perjalanan keluar daerah,” ujar Anwar.
Kedua, soal anggaran, anggota DPRD selalu mengatakan jika anggaran terbatas akan tetapi ketika untuk kegiatan perjalanan dinas menjadi tidak terbatas. “Ini ironi, kalau publik minta dibangun sekolah, bansos ditambah, pengadaan multivitamin dan lainnya, anggaran menjadi tidak ada. Tapi giliran mau jalan-jalan anggaran menjadi lancar keluar,” ketusnya.
Tentunya hal tersebut mencerminkan ketidak pedulian ke masyarakat dan konstituen masing-masing anggota DPRD. Dan juga tidak mencerminkan keteladanan keapda publik.
“Mereka selalu menghimbau masyarakat untuk mengurangi aktifitas luar bahkan tinggal di rumah dan menghindari kegiatan berkumpul, tapi mereka sendiri tidak memberi contoh yang baik,” tukasnya.(ded)