Secara etimologis, kata ‘Kebudayaan’ berasal dari bahasa sanskerta, yaitu buddhayah, bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti akal atau budi.
Menurut ahli budaya, kata budaya merupakan gabungan dari dua kata, yaitu budi dan daya. Budi mengandung makna akal, pikiran, paham, pendapat, ikhtiar, perasaan, sedangkan daya mengandung makna tenaga, kekuatan, dan kesanggupan.
“Sekalipun akar kata budaya di derivasi dari akar kata yang berbeda, dapat dikatakan bahwa kebudayaan berkenaan dengan hal-hal yang berkenaan dengan budi atau akal,” kata Kurniawan.
Ketua Lesbumi PCNU Kota Tangerang, Dedi Kirnia, berpendapat, saat ini upacara tradisional merupakan salah satu wujud ekspresi manusia dalam rangka mengungkapkan kehendak atau pikirannya melalui upacara sangat sulit sekali di jumpai.
Padahal, dalam upacara terdapat nilai-nilai kehidupan dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat serta kearifan lokal.
“Melalui upacara juga akan dapat diketahui pandangan hidup masyarakat dan hubungan mereka dengan lingkungan sekitarnya. sistem religi dan upacara keagamaan merupakan unsur kebudayaan universal yang paling sulit berubah dan paling sulit dipengaruhi kebudayaan lain,” kata Dedi Kurnia.