Setidaknya rata-rata mereka baru bisa pulang di atas jam 23.00, setelah mereka mengikuti apel gabungan jam 21.00 dan melakukan patroli malam. Memang tidak dilakukan setiap hari, karena tugas tersebut dilakukan secara bergiliran.
Ketika hari libur, mereka yang kebagian giliran tugas, harus rela meninggalkan keluarga. Tidak heran jika anggota lainnya mengatakan. “Baru di Pol PP inilah saya merasakan yang namanya kerja lelah menjadi lillah,” katanya.
Maksudnya, mereka harus bisa bekerja tanpa menghitung jam kerja dan meniatkan kerja semata-mata ikhlas berharap ridho Allah SWT.
Etos kerja dengan nilai-nilai religius seperti ini memang terus dikembangkan di lingkungan Satpol PP Kota Bogor. “Pimpinan juga menekankan dan mengingatkan kami agar selalu bersikap humanis dalam melaksanakan tugas pengawasan maupun penertiban,” ungkap Andri Sinar, Kepala Bidang Tramtibum Linmas Satpol PP Kota Bogor.
Sikap itulah yang tampak ketika mereka mendukung pelaksanaan Operasi Yustisi yang bertujuan menegakan disiplin masyarakat melaksanakan protokol kesehatan.
Sikap humanis yang diterapkan, membuat tidak ada tindakan yang “aneh-aneh” terhadap warga masyarakat yang terjaring dalam operasi yustisi. Tidak ada tindakan seperti yang terjadi di daerah-daerah lain yang terekam video dan viral di media sosial.