Diantaranya seperti anak-anak remaja yang berkeliaran dan dikenali oleh para anggota Satpol PP sebagai “Rojali”. Maupun warga terutama remaja yang masih berkumpul di tempat-tempat umum diatas waktu yang ditetapkan selama PSBMK.
“Untuk warga terutama remaja yang masih berkumpul di atas waktu pembatasan, kami himbau dan bubarkan secara humanis untuk segera kembali ke rumahnya masing-masing. Beberapa titik lokasi fasilitas publik yang menjadi tempat berkumpulnya warga memang tidak semuanya bisa terjangkau oleh Satpol PP, untuk itu kami dibantu oleh aparat wilayah baik dari kecamatan dan kelurahan yang rutin melaksanakan patroli atau pemantauan di wilayahnya,” ungkap Andri.
Komunikasi dan koordinasi dengan aparat wilayah memang penting dilakukan. Sebab terhadap pelanggaran yang terjadi di suatu wilayah, maka aparat setempat lah yang lebih memahami situasi dan kondisi yang perlu tetap dipertimbangkan dalam mengambil suatu tindakan.
Pada intinya, operasi dilaksanakan tidak semata-mata menindak pelanggar dengan denda, tetapi bagaimana sekaligus pelanggar mendapatkan pemahaman tentang pelanggaran apa yang telah mereka lakukan, sehingga dengan kesadaran itu diharapkan kesalahan serupa tidak dilakukan lagi. Semoga. (Advertorial)