CIBINONG-RADAR BOGOR, BPJS Kesehatan terus berusaha menjangkau semua masyarakat Indonesia agar bisa menjadi peserta dan mendapatkan jaminan kesehatan. Sebab, meski jumlah peserta terus meningkat setiap tahun, namun masih banyak masyarakat Indonesia belum menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari menyampaikan, hingga Oktober 2020 ini peserta JKN-KIS sudah mencapai 223.059.270 jiwa atau sekitar 83 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
“Setiap tahun jumlah peserta BPJS Kesehatan terus meningkat. Sekarang jumlahnya sudah mencapai 223.059.270 jiwa. Masih ada 17 pesen lagi penduduk Indonesia belum jadi peserta BPJS Kesehatan,” ujarnya dalam acara Media Workshop dan Anugerah Lombah Karya Jurnalistik secara nasional via Zoom Meeting, Jumat (23/10/2020).
Andayani mengatakan, berbagai program kemudahan layanan untuk menjangkau semua masyarakat terus mereka lakukan. Salah satunya dengan menggalakan pelayanan secara online yang bisa dijangkau hingga ke pelosok-pelosok.
Selain itu, BPJS Kesehatan terus melakukan sosialisasi kemudahan layanan hingga manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang bisa dirasakan masyarakat. Lewat kerjasama dengan para jurnalis, BPJS Kesehatan berharap media bisa ikut mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjadi peserta BPJS Kesehatan. “Kami berharap teman-teman media bisa membantu mengedukasi masyarakat,” terangnya.
Kemudahan layanan di fasilitas pelayanan kesehatan terus ditingkatkan. Berbagai kemudahan sudah bisa dirasakan peserta melalui pelayanan kesehatan. “Disaat pandemi seperti sekarang ini, BPJS Kesehatan terus mengoptimalkan layanan secara online,” paparnya.
“Kita juga sedang mengurangi pelayanan tatap muka di tengah pandemi. Jadi, ada kenaikan orang-orang yang memanfaatkan aplikasi mobile JKN selama pandemi. Itu membuktikan ternyata kita bisa memanfaatkan aplikasi mobile itu secara optimal,” tuturnya.
Menurutnya, banyak manfaat yang bisa dirasakan peserta BPJS Kesehatan lewat layanan secara online. Seperti peserta dapat melakukan pendaftaran pelayanan kesehatan di FKTP tanpa datang langsung ke FKTP.
Kemudian, peserta dapat memprediksi waktu kunjungan, mengurangi waktu tunggu pelayanan serta risiko penularan penyakit. “BPJS Kesehatan juga memberikan kemudahan layanan rujukan dimasa pandemi ini,” tandasnya.(pin)