Untuk pemasaran sendiri ia sering mengikuti pameran-pameran, produk yang sudah sampai Batam, Pontianak, Malang, Bali dan Jogja. Untuk produk terlaris taun ini adalah bentuk bunga tulip.
Ia mengungkapkan bahwa kesulitan selama produksi adalah menyatukan rangkaian bunga menjadi satu tangkai bunga utuh.
Meski tangan sering terluka dalam proses pembuatan kerajinan bunga akrilik ini ia tak pernah mengeluh karena selain menjadi hobi kini menjadikan peluang usaha untuk membantu perekonomian keluarganya.
Untuk bahan ia dapatkan dari ASEMKA. Usaha yang ia rintis dengan modal awal Rp 250 ribu ini, Ia tak pernah targetkan untung.
“Saya pernah jual disekitaran tugu kujang, lalu dikerjal Satpol PP. Tapi saya tidak menyerah saya cari jalan lain” tegasnya.
Sampai saat ini Imelda tidak berani untuk menjual online di marketplace karna produk yang dibuat rentan rusak jika dikirim jarak jauh dan ekspedisi pengiriman tidak ada yang menerima produk akrilik tersebut.