BOGOR-RADAR BOGOR, Pandemi Covid-19 telah menyadarkan manusia akan ancaman ketahanan pangan dunia.
Sehingga dibutuhkan cara baru untuk bergerak maju dan memastikan ketahanan pangan berkelanjutan dalam menghadapi berbagai ancaman lain di masa depan.
Pembatasan aktivitas fisik dan produksi pangan dunia telah membuat produktivitas sektor pangan menurun, karena pekerja di sektor pangan dihadapkan pada berbagai hambatan dalam melakukan pekerjaannya.
Otomatisasi sistem pintar untuk peternakan ayam (Smart Poultry Farming System) yang disebut dengan Chirofarm (Chicken Robo Farm) menjadi salah satu solusi sistem robotik pemeliharaan ayam pada kandang-kandang di peternakan ayam.
Jika sistem ini digunakan, akan tersedia daging ayam dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan tersedia cukup sumber protein untuk bahan pangan.
Chirofarm juga membantu dan mempermudah pekerjaan karyawan yang bertanggungjawab di kandang ayam atau yang biasa disebut anak kandang.
Sehingga semua pekerjaan yang harus dilakukan di kandang akan terlaksana dengan baik dan tepat waktu. Selain itu, Chirofarm membuat ayam terpelihara dengan baik, terhindar dari penyakit dan stres, sehingga hasil panen akan maksimal.
Ada lima sistem otomatis yang mendukung prototype kandang ayam pedaging ini. Sistem instalasi otomatis dalam Chirofarm ini meliputi pengaturan sirkulasi udara dalam kandang yang akan membuat suhu kandang sesuai kebutuhan ayam.
Instalasi otomatis untuk pemberian pakan ayam. Instalasi air minum ayam secara otomatis. Instalasi air sumber lengkap dengan filter air yang akan memompa air ke dalam saluran pipa di dalam kandang.
Serta robot pemeliharaan alas kadang yang akan berfungsi dan bergerak membersihkan sekam dan menaburkan disinfektan.
Prototype sistem Chirofarm ini, merupakan hasil kolaborasi Muhammad Banyu Baskoro dari SMP Negeri 5 Bogor bersama Nyoman Satria Wirya Naradhipa dari SD Taruna Bangsa Sentul.
Mereka berhasil meraih penghargaan Gold Medal untuk kategori Creative Open dalam ajang lomba robotik tingkat nasional, Indonesia Youth Robotic Competition (IYRC 2020) yang pada tahun ini yang digelar secara online.
Sebelumnya, Banyu dan Dhipa juga mendapatkan penghargaan dalam ajang Robot Internasional yaitu International Youth Robotic Competition (IYRC 2020), dengan project WAH RoboPlant atau Watering Automation of Hydroponic installations) RoboPlant.
Dikatakan Banyu, WAH RoboPlant memiliki 4 sistem berfungsi untuk pengairan otomatis pertanian hidroponik dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi yang dipengaruhi iklim tropis Indonesia.
“Seperti suhu udara, penguapan air dan perkembangiakan nyamuk sebagai salah satu efek dari pertanian hidroponik,” katanya melalui rilis yang diterima radarbogor.id Rabu (28/10/2020).
Kedua project ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu Zero Hunger yang artinya tidak ada lagi kelaparan di dunia.
Sesuai dengan salah satu tujuan SDGs, Sustainable Development Goals yang ditetapkan oleh UNDP, United Nations Development Programme.
“Jika dilakukan dengan benar, pertanian, kehutanan dan perikanan dapat menyediakan makanan bergizi, mengakhiri kelaparan, mengakhiri semua bentuk malnutrisi, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, menggandakan produktivitas pertanian, serta memastikan sistem produksi pangan berkelanjutan dan menerapkan praktik pertanian tangguh yang meningkatkan produktivitas dan produksi,” tambah Nyoman. (ran)