Perkiraan sama juga disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia meramalkan ekonomi minus 1 persen sampai minus 2,9 persen pada kuartal III.
“Kuartal III 2020 mungkin minus 3 persen lebih sedikit,” kata Jokowi, awal pekan ini.
Menurut Jokowi, kontraksi ekonomi kuartal III utamanya berasal dari pertumbuhan investasi yang diramal minus 5 persen lebih.
Sementara konsumsi pemerintah diproyeksi akan cukup baik, namun ia tetap meminta agar belanja negara tetap ditingkatkan.
Kendati begitu, kepala negara mengklaim kondisi ekonomi Indonesia masih jauh lebih baik dari negara-negara lain. Sebab, kontraksi kebanyakan negara mencapai dua angka, sedangkan Indonesia masih satu angka.
“Ini kalau dibandingkan dengan negara lain masih jauh lebih baik,” tandasnya. (*/ran)