Menkeu: Perbaikan Ekonomi Ongkosnya Utang

0
27
Gedung-gedung bertingkat di kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Senin (27/1). Pertumbuhan ekonomi 2020 diprediksikan lebih rendah dibandingkan 2019. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)
Ilustrasi. Pertumbuhan ekonomi 2021 diprediksikan lebih rendah dibandingkan 2019. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)
Gedung-gedung bertingkat di kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Senin (27/1). Pertumbuhan ekonomi 2020 diprediksikan lebih rendah dibandingkan 2019. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)
Ilustrasi. Pertumbuhan ekonomi 2021 diprediksikan lebih rendah dibandingkan 2019. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan defisit dan utang yang membengkak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan ongkos untuk memulihkan ekonomi Indonesia.

Saat ini, ia mengklaim ongkos yang dikeluarkan sudah mulai menunjukkan hasil.

“Alhamdulillah kalau kita lihat sekarang, ekonomi kuartal III membaik, namun ada ongkosnya, yaitu defisit menjadi melebar dan pelebaran defisit ini kita harus mengeluarkan surat utang di dalam negeri dan luar negeri,” ungkap Ani, sapaan akrabnya, di acara Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN) 2020, Rabu (4/11/2020) melansir CNN.

Sebagai gambaran, pada tahun ini, defisit anggaran diproyeksi mencapai 6,34 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Jumlah ini bengkak dua kali lipat lebih dari batas defisit normal sebesar 3 persen dari PDB. (*/ran)