Buku ini merupakan hasil karya pemuda asal Rumpin, Mulya Diva yang terpinspirasi dari perjuangan beliau.
“Jadi ide mencari tahu sosok Prada Samlawi ini tercetus sejak Juli 2016 lalu. Berawal dari keingintahuan tentang dibalik nama Prada Samlawi yang diabadikan sebagai nama jalan di Kecamatan Rumpin,” kata pria yang karib disapa Ozos kepada radarbogor.id Senin (9/11/2020).
Dijelaskannya, dalam buku tersebut, sosok Prada Samlawi dikenal sebagai pribadi yang tak gentar dalam mengusir penjajah.
Keberaniannya cukup diingat terkhusus para rekan seperjuangan, dimana saat itu Prada Samlawi berada disatuan Seksi III, pimpinan Sersan Sairin.
Cerita ini, didapat dari teman Prada Samlawi bernama Sabra yang masih ada di Desa Banyu Asih, Kecamatan Cigudeg.
“Satu seksinya itu beranggotakan sekitar 40 personel. Di Ceritakan teman Prada Samlawi yang masih ada, bahwa Prada Samlawi berada di bawah komando Batalyon KH. Sholeh Iskandar, yang saat itu bernama tentara rakyat,” ucapnya.