“Sekitar tahun 1949, makam Prada Samlawi dipindahkan ke Kampung Gardu, Desa Kampung Sawah. Untuk dikenang oleh masyarakat rumpin, namanya diabadikan pada ruas jalan utama. Hingga saat ini, kondisi makam tersebut, terkesan tidak terurus. Bahkan setiap tanggal 10 Agustus, saya suka membersihkan makamnya sekaligus pemasangan bendera,” beber Ozos.
Dalam buku tersebut, perjuangan Prada Samlawi mulai diketahui masyarakat banyak. Bahkan membuat warga mengetahui tentang sejarah pertempuran yang terjadi di wilayah Rumpin pada era tahun 1945-1949. Karena sebagian masyarakat rumpin, tidak mengetahui riwayat perjalanannya.
“Buku ini dibuat untuk mengenang kembali jasa-jasa para pejuang yang telah gigih memperjuangkan kemerdekaan, khususnya di Kecamatan Rumpin. Semoga dengan dibuatnya buku ini bisa diterima masyarakat Rumpin, khususnya bagi para pemuda pemudi,” tukasnya. (bersambung…)