“Sebetulnya kami juga mempertanyakan tentang izinnya, karena selama ini tidak ada perhatian ke warga sekitar, bahkan limbah tersebut dibuang ke tanah milik warga,” keluhnya.
Bahkan, ketika hujan besar air limbah keluar saluran dan mengeluarkan belatung hingga kotoran sehingga menyebabkan bau menyengat.
“Tuntutan kami menuntut adanya perbaikan irigasi dipondasi, air bersih, kompensasi kepemudaan serta ke warga yang lahannya terdampak oleh limbah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Rabak Nurwandi mengaku, pihaknya mendampingi warga untuk menyampaikan aspirasi perihal pertemuan pihak perusahaan, dan hasilnya ada kesepakatan memperbaiki pondasi.
“Itu ayam bertelur, limbah masuk ke area tanah warga, dan sekarang sudah dilakukan kesepakatan bersama,” tuturnya.
(nal)